Sunday 22 February 2015

Di Saat Rasa Resah Rindu Luka Yang Bertamu

Tika kulalui sendirian dipantai yang hanya berlagu sepi
menderu ombak menyapa lamunanku tersentak lara
lantas membisik pawana di telingaku kata kalimah
yang mencuit seribu gelora yang bergejolak asa
tejaku tiada kemilau berseri

retak seribu terbias dalam usikan gurindam kerinduan
tercoret di setiap pintu-pintu gerbang ucapan piluku
lemah longlai bertemaram dalam bentak nuraniku
hiasan sudah hilang keserasian saat terluka lagi
parahnya jua yang bertandang

kemelut merantai kesendirian di ketika kumelangkah
lesu, semu, pedihnya dalam getaran kasih berkias
hanya mampu kumelakar lukisan-lukisan di diari
dengan bertemankan sekeping hati yang hiba
sendu ini tidak berhenti di situ

syauqiyah suram tanpa sedikit cahaya menyuluhku
tergamam dipegun cinta yang berlandaskan helah
tiada lagi madah yang mewarnai hari-hari berlalu
hanya kelam dalam kasmaran tangisan rindu
dalam cinta yang berbeza

terasa masih dalam alunan rentetan kasih tersisih
airmata makin deras jatuh jua di pipi membasahi
segelung watikah dalam genggaman wada'ah
terusir dari teguhnya puncak cinta terbina
luka ini berdarah kembali

semu mecengkam firasat buaian cinta yang rebah
kuhimpun hamparan cebisan rindu teratak sebak
lalu terukir ungkapan terlahir dari galau dilafaz
dipersia dalam sekelip mata berubah kasih
dalam tiada arah tujuan

ke mana dan di mana kaki ini membawa desahan
membuncah lara jiwa muara kasih tersisih lagi
mengutip sisa-sisa cinta yang terbiar sukma
tercalar gerimis rindu dalam birai kaca ilusi
dipalit duka berpanjangan

rimbunan cakrawala turut merasai walang rindu ini
berarak detik-detik mendung di wajah lembayung
terbuang dari rangkulan jelmaan impian bersatu
bersemi dalam apokalips yang bersilih benci
kasih tiada dihargai

bernoktahkan dalam hembusan cinta direntap sepi
kiruh kesinambungan kasih terhumban menjauh
angsana merindu di rebut dimamah kesunyian
semilir bersimpuh dalam deraian kedinginan
kemilau percintaan di bidas

kini dalam raungan jeritan tragedi serpihan kerinduan
mengertilah aku betapa dalamnya azzah berkasih
yang sucinya diderai dalam rengkuhan terluka
derita mendatang ditinggalkan dalam raksa
dihiris bagai sembilu menikam

paluan bergema dalam untaian terlerainya cinta ini
sejati di penghujung asmara rindu berlagu sayup
menerjah di segenap ruang bisu yang diduga
kemuning berseloka dalam memori hampa
bila disapa kasih berbunga lalang

di mata ikatan cinta yang hanya untuk disakitimu lagi
di persada lambungan rindu yang sementara dirasa
kurawat hati yang bersimpuh dalam anyaman hiba
menjadi bebenang kasih berteduh biasan cuma
kala sauh percintaan terhenti

biarlah desiran lara menghimpit raga kasih sanubariku
menongkah dalam pelayaran rindu hambar mengintai
menitip nyanyian ombak yang membelai sayuku
membuncah getaran cinta di perdu sisi sebak
pasrah dalam patah seribu..

'Di Saat Rasa Resah Rindu Luka Yang Bertamu'...kuterima dalam kemanisan kasih dan cinta yang tiada abadi buatku..

29hb Ogos 2014 Jumaat
5.26am
AQEELAADRIANA